Selasa, 26 Februari 2019

Penelusuran Informasi

Penelusuran Informasi




  

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 

Sebuah informasi dikatakan baik apabila informasi tersebut disampaikan secara akurat, tepat waktu, dan relevan. Informasi yang akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, tidak bias atau menyesatkan karena penyampaian yang tidak benar sehingga dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Informasi yang disampaikan ke penerima juga harus tepat pada waktunya, tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan pengambilan keputusan. Sebuah informasi yang disampaikan harus relevan atau mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda-beda. Informasi kenaikan harga pupuk urea sangat relevan untuk para petani daripada pelajar, sebaliknya informasi laporan skripsi S1 harus dimasukkan dalam e-jurnal tidak akan relewan untuk para petani, lebih relevan untuk kaum pelajar.

Informasi sangat penting di perpustakaan. Informasi mempunyai peranan penting dalam pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan sepanjang masa. Pada saat ini semua tindakan yang dilakukan masyarakat harus dilandasi berdasarkan data dan fakta agar berhasil guna dan berdaya guna. Perpusatakaan merupakan tempat  menyimpan informasi dan penyedia jasa informasi dalam bentuk layanan perpustakaan. 

Yang dimaksud penelusuran informasi adalah kegiatan menelusur kembali seluruh atau sebagian informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan melalui sarana temu kembali informasi yang tersedia. Sedangkan strategi penelusuran adalah penelusuran yang dilakukan secara sistematis , yang meliputi cara-cara bagaimana menggunakan kata kunci (key word), frase, subjek dokumen, menggunakan logika Boolean serta fasilitas-fasilitas penelusuran lain yang tersedia pada masing-masing search engine.  

Berdasarkan jenisnya, terdapat dua jenis penelusuran informasi yaitu penelusuran informasi secara konvensional dan digital. Penelusuran informasi konvensional dilakukan dengan cara-cara manual seperti menggunakan kartu catalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya. Sedangkan penelusuran informasi secara digital dilakukan dengan melalui media digital seperti melalui OPAC, search engine di internet, database online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik atau digital.

Dalam melakukan penelusuran informasi tidak selamanya berjalan lancar. Adabebarapa kendala/ hambatan dalam menelusur informasi. Beberapa sumber informasi yang didapat harus perlu dievaluasi, dikarenakan tidak semua sumber informasi akurat dan sesuai dengan kebutuhan. Sumber informasi yang ditelusur secara digital sumbernya tidak terorganisir seperti di perpustakaan, sehingga informasi yang tersampaikan terkadang akan berubah makna dan akan menimbulkan suatu permasalahan.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penelusuran informasi, kita harus jeli mengevaluasi setiap hasil pencarian tersebut. Kriteria evaluasi sumber informasi tersebut meliputi otoritas, isi, navigasi, dan kemutakhirannya. Perhatikan apakah penulisnya/ sumbernya jelas dapat dipercaya, tujuan dan sasaran penggunanya tepat, cakupan topiknya jelas, tata letak halamannya baik dan mudah dibaca, apakah tersedia hyperlink ke halaman lain atau topik tertentu, apakah informasi tersebut selalu direvisi. Apabila informasi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan kriteria evaluasi tersebut, sebaiknya informasi tersebut tidak digunakan untuk mengambil suatu keputusan karena informasi yang tidak akurat dapat merubah atau merusak isi informasi yang disampaikan.


sumber : http://cucokrumpipustaka.blogspot.com/2012/05/penelusuran-informasi.html

Menerapkan teknik penelusuran search engine

Pengertian aplikasi search engine

Search engine ialah sebuah program komputer yang di rancang secara khusus untuk dapat membantu seseorang untuk dapat menemukan  file – file yang di simpan pada komputer. Contoh nya pada sebuah web server umum web / www atau komputer itu sendiri. Mesin pencari memungkinkan kita untuk dapat meminta content media dengan kriteria yang biasa kita inginkan atau spesifik, dan memperoleh daftar file yang dapat memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari atau search engine biasanya menggunakan indeks atau yang memutahirkan sebelumnya atau yang telah dibuat sebelum nya agar dapat mencari file yang telah dimasukan kriteria pencari nya.
Mesin pencari yang akan kita bahas yaitu mesin pencari khusus yang digunakan untuk mencari informasi dengan berbagai file pada internet, sehingga mesin pencari semua bahan referensi dan lain lainnya.
Agar dapat memudahkan pencarian pada data base yang besar, mesin pencari ini menggunakan indeks untuk dapat memilah-milah infromasi yang terdapat pada data base. Dan untuk memudahkan pencarian mesin pencari menggunakan metode yaitu metode algoritma pencarian.
Secara prinsip, tujuan dari sebuah program ini ialah menemukan arsip atau dokumen di internet yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna dalam jangka waktu yang cepat dan sesingkat-singkatnya. Hal ini menjadi kualitas dan hasil waktu pencarian, kemudian menjadi pengukur baik dengan kinerja sebuah search engine.

Komponen search engine

  1. Query Interface
Komponen query Interface ini ialah sebuah komponen terpenting yang merupakan bentuk tampilan yang menyediakan fasilitas search engine. Bentuk yang sederhana dari search engine adalah tersedianya sebuah kotak yang kosong pada situs dimana user bisa menuliskan informasi dan data yang ingin di lihat dan di cari. Hal yang perlu di ketahui oleh pengguna ialah tidak semua situs mempunyai kemampuan yang sama ketika membantu pengguna atau user untuk dapat mengekspresikan jenis dan data yang ingin di cari. Pada bahasa komputer cara mengekspresikan ini di sebut dengan query.
  1. Query engine
Komponen query engine ialah merupakan sebuah program yang bertugas untuk dapat menterjemahkan keinginan user ke bahasa yang dapat di mengerti oleh mesin komputer. Secara teknis, perusahaan yang menyediakan search engine berlomba-lomba untuk membuat query yang terbaik agar dapat mendapatkan keinginan user. Dan dapat juga melakukan tugas pencarian dengan cepat. Query ini juga yang melakukan pencarian dokumen dan arsip yang tepat dalam data base( basis data ).
  1. Data base
Data base ialah dasar atau semua data dan daftar dari dokumen maupun arsip pada seluruh situs yang terdapat pada internet. Semakin besar skali pada internet maka akan semakin besar kapasitas yang akan dibutuhkan.
  1. Spider
Spider ialah komponen yang terpenting pada sebuah searching engine, dan secara berkala yang akan mendata pada setiap situs yang terdapat pada internet yang lama maupun yang baru. Pada situs ini akan di ambil kata-kata yang menjadi kata kunci nya untuk dapat menemukan arsip dan dokumen yang akan di temukan.
  1. Indexer
Indexer ialah program yang mempercepat proses sebuah pencarian. Filosofi yang di gunakan sama dengan penggunaan indeks pada buku-buku dan kamus. Perang dalam situs terjadi di sini, karena indeks sanggat berpengaruh pada kecepatan dalam pencarian data dan pencarian informasi.


sumber : http://donialip.blogspot.com/2016/09/pengertian-search-engine-mesin-pencari.html

Selasa, 12 Februari 2019

Etika Kewargaan Digital

Etika Kewargaan Digital (Digital Citizenchip)

  1. 1. 1. Kewargaan Digital Warga digital adalah orang yag sadar tentang hal yang baik dan hal yang kurang / tidak baik, menunjukan kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi. Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan teknologi informasi untuk berkomunitas, bekerja dan berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan teknologi informasi untuk berkomunikasi maupun
  2. 2. mengekspresikan sebuah ide atau gagasan. Contohya bermain facebook, menulis blog, mencari informasi di forum, dll. Semua warga digital memiliki kewajiban untuk manjaga etiket dan norma, serta memiliki tanggung jawab dan berprilaku di dunia maya. Berikut ini untuk mempelajari bagaimana menjadi warga digital yang positif. Kewargaan digital dapat didefinisikan sebaai norma perilaku yanng tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknologi.
  3. 3. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya elanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kewargaan digital adalah konsep yang digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak
  4. 4. implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam mengupdate status, tidak memberikan informasi rahasia kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dll. 2. Komponen Kewargaan Digital Kewargaan digital dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkan pemanfaatannya.
  5. 5. a. Lingkungan belajar dan akademis Beberapa komponen kewargaan digital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk lingkungan belajar dan akademis adalah : Komponen 1. Akses Digital Setiap orang seharusnya memiiki hak yang sama dalam mengakses fasilitas TIK. Namun kemudian, setiap pengguna TIK harus menyadari bahwa tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses teknologi, baik itu dibatasi oleh
  6. 6. infrastruktur maupun oleh lingkungan komunitas pengguna itu sendiri. Belajar menghargai hak setiap orang untuk memiliki akses ke teknologi informasi, serta berjuang untuk mencapai kesetaraan hak dan ketersediaan fasilitas untukmengakses teknologi informasi merupakan dasar dari kewargaan digital. Faktor-faktor penghambat akses ke teknologi informasi, mulai dari faktor infrastruktur hingga adat dan budaya.
  7. 7. Komponen 2. Komunikasi Digital Komunikasi merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap orang untuk dapat bertukar informasi dan ide. Komunikasi dpat dilakukan secara satu arah, dua arah, antar pribadi maupun komunikasi dalam forum. Berbagai bentuk komunikasi digital seperti e- mail, sms, chatting, forum, dll, memungkinkan setiap individu untuk terus dapat terhubung dengan individu lainnya.
  8. 8. Komponen 3. Literasi Digital Literasi digital merupakan proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi. Pelajar dan pengajar diharapkan dapat belajar apa saja, kapan saja, dan dari mana saja. b. Lingkungan sekolah dan tingkah laku Komponen 4. Hak Digital Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara, dll.
  9. 9. Dengan adanya hak tersebut, setiap warga digital juga memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Setiap warga digital harus ikut membantu pemanfaatan teknologi secara benar, mengikuti tatakrama yang berlaku, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Contoh nyatanya adalah : tidak melakukan pembajakan konten, tidak menebarkan informasi palsu, tidak memancing emosi pengguna teknologi informasi lainnya. Komponen 5. Etiket Digital
  10. 10. Etiket digital dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lainnya. Namun peraturan saja tidak cukup. Seringkali para pengguna tidak mengetahuibaturan tersebut, ataupun malas membaca peraturan. Kita juga harus mengajarkan setiap pengguna teknologi digital untuk bertanggung jawab dalam pemanfaatan teknologi. Komponen 6. Keamanan Digital Dalam setiap komunitas terdapat individu
  11. 11. yang mencuri karya, merusak, ataupun mengganggu individu lainnya. Meskipun tidak boleh berburuk sangka, kita tidak dapat mempercayai seseorang begitu saja, karena hal tersebutakan beresiko terhadap keamanan kita. Hal ini berlaku juga dalam dunia digital. Hal yang perlu diterapkan dalam dunia digital, seperti meng-install antivirus, firewall, membackup data, dan menjaga data sensitif seperti username dan password, nomor kartu kredit, dll. Sebagai
  12. 12. warga digital, kita harus berhati-hati dan menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. c. Kehidupan Anda Di Luar Lingkungan Sekolah Komponen 7. Hukum Digital Warga digital perlu menyadari bahwa mencuri ataupun merusak pekerjaan, data diri, maupun properti daring orang lain merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Contohnya : meretas informasi / website, mengunduh musik ilegal,
  13. 13. plagiarisme, membuat virus, mengirimkan spam, ataupun mencuri identitas orang lain. Hukum siber (cyber law) di Indonesia  Aspek hak cipta  Aspek merek dagang  Aspek fitnah dan pencemaran nama baik  Aspek privasi  Aspek yurisdiksi dalam ruang siber. Komponen 8. Transaksi Digital
  14. 14. Dalam jual beli daring, penjual dan pemberi perlu menyadari resiko dan keuntungan yang didapat dari jual beli daring, mulai dari resiko penipuan, perbedaan barang yang perlu dikirim, lama pengiriman, hingga legalitas barang yang diperjualbelikan. Warga digital perlu mengetahui bagaimana menjadi pembel maupun penjual daring yang baik. Komponen 9. Kesehatan Digital Di balik manfaat teknologi digital, terdapat
  15. 15. beberapa ancaman kesehatan yang perlu diperhatikan, seperti kesehatan mata, telinga, tangan, bahkan keseluruhan badan. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga terancam jika pengguna tidak mengatur penggunaan teknlogi digital. 3. Akronim Pengingat : “ T.H.I.N.K” T.H.I.N.K. merupakan akronim dari :  is it True (Benarkah)? Benarkah posting anda? Atau hanya isu?
  16. 16.  is it Hurtful (Menyakitkankah)? Apakah posting anda akan menyakitkan perasaan orang lain?  is it Ilegal (Ilegalkah)? Ilegalkah post anda?  is it Necessary (Pentingkah)? Pentingkah post anda?  is it Kind (Santunkah)? Santunkah post anda?
  17. 17.  warga digital merupakan individu yang memanaatkan teknologi informasi untuk berkomunita, bekerja, dan berekreasi.  kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar.
Sumber : 
https://www.slideshare.net/intanhartanti/etika-kewargaan-digital-digital-citizenchip

Konsep Kewargaan Digital dan contoh Konsep

Pengertian Konsep Kewargaan digital dan T.H.I.N.K



1. Apakah yang dimaksud dengan kewargaan digital?
2. Sebutkan dan jelaskan komponen kewargaan digital?
3. Apakah yang dimaksud dengan konsep "THINK" dalam konsep kewargaan digital? 


JAWABAN 

 1.konsep dasar yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar 


2. a.lingkungan belajar dan akademis
komp 1. akses digital
komp 2. komunikasi digital
komp 3. literasi  digital


b. lingkungan sekolah dan tingkah laku
komp 4. hak digital
komp 5. Etiket digital
komp 6. keamanan digital


c. kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah
komp 7. hukum digital
komp 8. transaksi digital
komp 9. kesehatan digital


3. T.H.I.N.K Merupakan tatakrama untuk menjadi kewargaan digital yang baik dan benar, kita telah menyadari pentingnya kewargaan digital. Tata Krama komunikasi Sinkron juga berkesambungan dengan menggunakan konsep "T.H.I.N.K".sebelum kita berkomunikasi di dunia digital , baik itu e-mail,post facebook,twitter,blog,forum ,dll. T.H.I.N.K merpakan akronim dari : 

- Is it True (benarkah)?
Benarkah posting anda? atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?


-Is it Hurtful (menyakitkanlah)?

Apakah post anda menyakiti orang lain ?

- Is it illegal (illegalkah)?

illegalkah post anda?

-Is it Neccesary (Pentingkah)?

Pentingkah post anda? post yang tidak penting akan mengganggu orang lain

-Is it Kind (Santunkah)?
Santunkah post anda? , tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung orang lain?

Sumber : http://wendywardoyo.blogspot.com/2015/08/pengertian-konsep-kewargaan-digital-dan.html

Penelusuran Informasi

Penelusuran Informasi    Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang l...